Kuliah Tamu FTMM Gali Inspirasi MBKM ala Jerman 

FTMM NEWSFakultas Teknologi Maju dan Multidisplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kuliah tamu pada Rabu (1/11/2023) di Aula Candradimuka, Gedung Kuliah Bersama (GKB), Kampus MERR-C. Kegiatan tersebut bertajuk “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ala Jerman”.

Dalam kuliah tamu tersebut, Prof. Dr. rer. nat. Agus Rubiyanto M. Eng. Sc selaku Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) turut menjadi pemateri. Pada kegiatan tersebut, Prof. Agus membagikan pengalamannya selama menempuh pendidikan di Jerman.

Jerman terkenal akan kualitas pendidikan dan penelitiannya yang luar biasa. Tak heran jika banyak mahasiswa Indonesia yang sangat bersemangat untuk melanjutkan pendidikan di Negeri Penelitian itu.

Optimisme dalam Pendidikan

Menurut Prof. Agus, pendidikan memiliki peranan yang penting sebagai mesin pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara. Beliau juga membagikan pemikirannya tentang kekuatan budaya, khususnya bahasa Indonesia di luar negeri.

“Ketika berada di perguruan tinggi, mahasiswa harus melatih soft skill untuk membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan berwirausaha. Semua itu dapat dilatih. Perguruan tinggi berperan sebagai sumber pengembangan dan produk merah putih yang dapat menyelesaikan masalah industri, pemerintah, dan masyarakat,” jelas Prof. Agus.

Sosok yang lama menghabiskan waktunya di Jerman tersebut, optimis bahwa Indonesia memiliki peluang pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang terus meningkat. Beliau berharap, pada tahun 2045, ekonomi Indonesia dapat berada pada peringkat kelima.

“Dalam dunia pendidikannya, Jerman tidak membutuhkan orang yang pintar. Melainkan butuh orang jujur dan berkarakter. Meskipun masyarakat setempat terkenal sebagai individualis, namun mereka selalu siap bekerja sama dan saling membantu,” tutur Prof. Agus.

Sistem Pendidikan Negeri Jerman

Sistem pendidikan di Jerman akrab dengan suasana dingin, keras, fleksibel, murah, dan unggul. Merdeka belajar dimulai sejak usia dini, dengan anak-anak di Jerman diajari melalui mendongeng. Selama usia 12 tahun, hanya sebagian kecil yang melanjutkan ke perguruan tinggi, sementara yang lain memilih jalur kejuruan.

Selain itu, Prof. Agus juga memberikan beberapa tips berharga kepada mahasiswa yang ingin belajar di Jerman, termasuk menjalin kerjasama dengan rekan Jerman, dan tidak malu untuk bertanya.

“Moto belajar di Jerman adalah ‘Wir kämpfen uns’ atau belajar mati-matian sampai titik darah penghabisan. Jangan lupa untuk rajin mengikuti berbagai kegiatan di kampus dan teruslah berusaha serta berdoa,” tutup Prof. Agus pada kuliah tamu tersebut.

Penulis: Maissy Ar Maghfiroh

Editor : Rizki Astari

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts

X