Upaya FTMM meningkatkan Kualitas Penulisan Artikel Ilmiah Dosen dengan Menggelar Workshop of Writing

FTMM NEWS – Salah satu bidang yang dapat mendongkrak kualitas institusi adalah banyaknya jumlah paper yang dihasilkan oleh para akademisinya. Berkenaan dengan hal itu, perguruan tinggi melalui fakultas-fakultasnya terus menggenjot untuk senantiasa melahirkan artikel ilmiah yang berkualitas dan massif.

Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin sebagai anak bungsu UNAIR tentu tidak ingin ketinggalan dan berupaya maksimal menyamai fakultas lain di lingkungan UNAIR. Salah satu tindakannya adalah dengan menggelar Workshop of Writing yang diikuti oleh dosen-dosen muda FTMM dan juga seluruh akademisi yang ikut serta.

Kegiatan tersebut merupakan langkah pendek yang disiapkan untuk memompa semangat dosen muda FTMM untuk mengabadikan hasil risetnya kedalam artikel ilmiah yang akan disitasi berbagai pihak. Kegiatan riset yang tentu senada dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan pemerintah.

Riset bidang engineering seperti di FTMM diharapkan mampu melahirkan inovasi mutakhir yang dapat menjadi jalan tengah untuk menghempaskan problem yang ada. Selain itu, dengan ide-ide serta implementasi yang massif, hasil riset tersebut akan mampu menjadi bunga harapan baru bagi masyarakat dan bangsa.

Tentunya, diharapkan kedepannya para akademisi yang dicetak oleh FTMM ini dapat memiliki daya pikir yang kritis dan solutif. Supaya dapat terlibat juga dalam memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan politik bagi semua, tanpa melihat usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal, kelompok etnis, agama atau ekonomi atau status lainnya

“Dosen FTMM masih muda-muda dan berpotensi besar, pembekalan dan pengarahan sejak awal akan membuat mereka berlari kencang,” sahut Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt.  selaku Dekan FTMM. 

Prof. Dwi menceritakan, peserta workshop  adalah seluruh dosen FTMM, dosen fakultas di lingkungan UNAIR, dan dari luar UNAIR. Dengan menghadirkan Arief C. Wibowo, Ph.D selaku dosen baru FTMM. Meski relatif baru , Arief adalah top scientist di bidang rekayasa nanoteknologi. 

HI-Index Scopus 19 adalah pencapaian Arief, dan tulisan-tulisannya telah disitasi lebih dari 3.000 paper pada jurnal yang terindeks Scopus. Arief membawakan materi ”A to W for an Early Career, Independent Researcher with Limited Facilities”. 

Sedangjkan Kiky Ady Kurnia, S.Si, M.Si, Ph.D, adalah dosen muda pemilik HI-Index tertinggi di UNAIR untuk bidang eksakta, yakni 27. Kiky  mamaparkan  materi  yang berjudul “Writing High Impact Articles from Home”

“Para dosen muda sangat antusias. Semoga acara ini menjadi semangat baru dalam  menghasilkan karya-karya terbaiknya dan publikasi pada jurnal-jurnal bereputasi,” jelasnya.

 “Dosen muda menjadi salah satu peluru FTMM, terlebih banyak yang sudah menghasilkan karya dengan HI-Index yang tinggi,” imbuhnya. 

Sebagai fakultas multidisiplin, karya-karya FTMM harus lebih komprehensif dan bermanfaat bagi masyarakat. Dan dapat menjadi jembatan untuk membuka kesempatan yang sama dalam mengurangi ketimpangan pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap hukum, kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanya legislasi, kebijakan.

Lebih lanjut, hasil penelitian yang dipublikasikan diharapkan dapat di adopsi sebagai acuan kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai kesetaraan. 

“Pembentukan riset grup penting dalam mendongkrak riset-riset dosen FTMM agar melahirkan penelitian yang berkualitas, karena dihasilkan dari kelompok yang bisa jadi interdisipliner,’’ imbuh Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si, selaku Wakil Dekan III FTMM.(*)(wil)

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts

X