Wakil Dekan II FTMM Angkat Bicara Perihal Fenomena Bombastisnya NFT Ghozali Everyday

FTMM NEWS – Belakangan, nama Ghozali Everyday hangat menjadi perbincangan  di masyarakat. Pasalnya, pemuda 22 tahun itu berhasil menjual ratusan swafotonya dalam wujud aset digital non-fungible token (NFT) dengan nilai jual fantastis. NFT merupakan salah satu produk dari teknologi blockchain yang diperjualbelikan dengan berbasis mata uang kripto ethereum.

Menanggapi fenomena ini, Dr. Imron Mawardi, S.P., M.Si., Wakil Dekan II FTMM sekaligus pakar ekonomi syariah UNAIR menjelaskan bahwa NFT boleh diperjualbelikan. Hal ini mengacu pada Fatwa MUI yang memperbolehkan cryptocurrency dengan underlying aset.

“Aset tersebut dapat berupa foto, lukisan, atau karya seni lainnya. Tentunya aset itu tidak boleh bertentangan dengan syariat dan memenuhi syarat sil’ah,” tandas Imron.

Nilai jual NFT, sambungnya, tercipta dari value keunikan sebuah karya. Pada kasus Ghozali, hal unik tersebut terdapat pada kebiasaannya berswafoto dengan pose yang selalu sama bertahun-tahun.

“Karya unik non-fungible token dapat bernilai dan menciptakan pasar. Ketika ada pasarnya, nilainya akan mengalami kenaikan, tergantung persepsi pasar. Terlebih, berkat optimalisasi teknologi tentu akan mempermudahnya,” jelasnya.

Imron menambahkan, NFT mampu menjadi instrumen investasi, sebab value-nya yang berpotensi naik beberapa tahun kedepan, seperti halnya bitcoin yang bernilai $0,30 di tahun 2011 kini telah bernilai 36.000 USD – 50.000 USD. Hal ini bergantung kepada kepekaan individu menilai suatu barang yang berkemungkinan memiliki nilai tinggi di masa depan.

Misalnya, foto pemain Persebaya yang mencetak goal di unggah pada marketplace NFT, mungkin beberapa tahun kedepan akan terjual dengan nilai yang tinggi. Ini karena foto tersebut memiliki nilai historis yang unik dan tidak bisa dipalsukan. Produk NFT ini sangat luas dan semakin variatif, kita harus benar-benar peka dalam membaca pasar.

 

Potensi

Meskipun kini tingkat penerimaannya belum besar, tren teknologi berbasis blockchain diperkirakan akan terus meningkat dan sangat potensial. Ketika penerimaan semakin luas, otomatis permintaan pasar akan semakin tinggi. Maka harganya pun akan semakin naik. Hal tersebut merupakan kekuatan dari teknologi yang membuat dunia tidak memiliki batas.

“Mungkin bagi kita tidak bernilai, tetapi bagi orang lain memiliki nilai, sehingga semua dapat memiliki harga. Namun, masyarakat perlu berhati-hati dan harus memiliki pengetahuan dalam mengenali harga. Meskipun NFT berada pada pasar digital, tidak menutup kemungkinan adanya permainan pasar,” tegas Imron.

Permainan pasar tersebut dapat tercipta dengan permintaan palsu, sehingga harga menjadi semu. Harga semu yang mahal otomatis akan membuat harga sebenarnya menjadi naik berkat persepsi pasar.

“NFT banyak sekali kelebihannya. Keunikannya akan membuat orang membeli aset tersebut. Namun, kita perlu juga melihat apakah barang tersebut sesuai dengan syariat atau tidak. Dan jangan lupa untuk terus berhati-hati, meskipun dalam pasar digital,” pesannya.(*)(als/wil)

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts

X