FTMM NEWS – International Conference on Advanced Technology and Multidiscipline (ICATAM) merupakan agenda besar Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin yang berlangsung pada awal kuartal keempat tahun 2021. Event tersebut hadir sebagai wujud respons FTMM atas fenomena keilmuan multidisiplin yang kini kian membara di ranah akademis.
Agenda yang berlangsung secara virtual tersebut juga tayang secara langsung melalui kanal YouTube FTMM UNAIR pada 13-14 Oktober 2021. Sebagai acara yang baru terlaksana pertama kali, ICATAM telah memperoleh respons positif dari para akademisi nasional bahkan internasional.
Ditemui di sela waktu kerjanya, Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si, selaku Wakil Dekan III FTMM, menerangkan bahwa ICATAM digelar untuk branding FTMM. Sebagai anak bungsu UNAIR, FTMM mengambil langkah besar yang tepat dengan menggelar konferensi internasional.
“Melalui event ini kami mengajak kolega maupun rekan sejawat, baik institusi dalam maupun luar negeri untuk berkolaborasi. Utamanya dalam publikasi karya dan bertukar ide,” jelas Prof. Retna.
Perkembangan teknologi, sambungnya, baik dari yang konvensional, up to date, maupun multidisiplin, akan mampu melahirkan karya nyata untuk bangsa. Maka, agenda ICATAM ini wajib menjadi agenda tahunan kedepannya, supaya mampu melahirkan berbagai pemikiran brilian untuk mengatasi masalah bangsa.
Sementara itu, Dr. Prihartini Widiyanti,drg, M.Kes,S.Bio,CCD selaku Kepala Departemen Teknik FTMM sekaligus Ketua Pelaksana ICATAM 2021 mengungkapkan bahwa, konferensi internasional ini sebagai wahana entitas FTMM untuk mendiseminasikan karya dan aktivitas riset.
“Kita harus mendapatkan insight dan wawasan baru terkait perkembangan teknologi dunia. Meningkatkan jejaring dengan praktisi dan peneliti pada bidang teknologi maju dan multidisiplin juga menjadi kewajiban kita,” ujarnya.
Sebagai Ruang Kolaborasi Akademis
ICATAM, sambungnya, adalah perwujudan ruang kolaborasi akademis yang multidisiplin. Lebih lanjut, para academic peer list FTMM juga turut mendukung terselenggaranya acara ini dari awal. Selain itu, kolaborasi nyata pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FTMM dalam menyiapkan acara sangatlah luar biasa.
Sebagai akademisi, menurut Yanti -sapaan akrabnya- wajib hukumnya untuk berlatih mendiseminasikan karya dalam atmosfer internasional. Hal tersebut akan bermanfaat dalam meningkatkan performa aktivitas ilmiah berupa joint publication, join collaboration, dan joint research oleh sivitas akademika FTMM.
“Agenda ini juga menjadi langkah support untuk UNAIR dalam mengejar perangkingan nasional maupun global. Lebih lanjut, kita telah bekerjasama dengan American Institute of Physics,” imbuhnya.
Kumpulan paper dari ICATAM 2021 nantinya akan diproses menuju prosiding terindeks Scopus. Publikasi tentu menjadi poin penting dalam mendorong angka kredit dosen dan menunjang performa fakultas.
Pada akhir, Yanti berharap dengan terlaksananya The 1st International Conference on Advanced Technology and Multidiscipline akan menstimulir semangat para akademisi dalam berkarya dan membangun jejaring.. Selain itu, semangat, sinergi dan kolaborasi antar panitia penyelenggara menjadi hal yang patut diapresiasi dan ditingkatkan.(*)(wil)