FTMM NEWS – Perwakilan pimpinan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin kembali lakukan lawatan ke negeri jiran. Kali ini dalam agenda yang berlangsung selama empat hari itu dipenuhi dengan jadwal pembahasan dan visitasi di Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
Prof Dr Retna Apsari M.Si mewakili peserta kunjungan menegaskan bahwa agenda visitasi ini untuk mempererat Kerjasama antar FTMM UNAIR dan UTM. Terlebih, keduanya sama-sama bergerak pada bidang keteknikan.
Visitasi kali ini juga melibatkan dua mahasiswa FTMM, keterlibatan keduanya sekaligus menambah angka student outbond dan international exposure. Hal ini karena Universiti Teknologi Malaysia merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik dikelasnya.
“Kita saling bertukar pikiran, terutama dalam riset, transformasi, maupun kolaborasi multidisiplin. Ini adalah poin penting dalam menghadapi kemajuan era saat ini,” tandas Retna pada Selasa (18/10).
Kunjungan ini membahas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selanjutnya dengan agenda diskusi dan visitasi di laboratorium laser center dan nanotechnology.
Saat ini, lanjut Retna, permasalahan global sangat beragam. Mulai dari energi, ekonomi, teknologi, hingga humanity. Terlebih dengan pasca pandemic Covid-19 memaksa jutaan masyarakat dunia untuk beradaptasi dan memulai ulang hal baru.
Kolaborasi
Dengan semangat kolaborasi inilah semoga dapat terwujud hasil kerjasama antar perguruan tinggi dapat menghasilkan solusi. Nantinya solusi tersebut diharapkan efektif dan bekerja maksimal, seperti halnya krisis energi fosil yang perlahan dialihkan ke Energi Baru Terbarukan.
Lebih lanjut, kerjasama kedepannya juga terkait research centre, baik dalam wujud salin mengirim-menerima peneliti untuk riset di lab-lab kami. Yang terlibat bukan hanya dosen atau peneliti kami saja, melainkan juga aktif melibatkan mahasiswa.
“Mereka (mahasiswa, Red) adalah kader penerus bangsa yang akan menjadi nahkoda negeri, maka harus kita beri sistem dan model pendidikan yang advance supaya mampu mengeluarkan potensi terbesarnya,” tegasnya.
Selain itu, jalinan kerjasama ini memberi dampak sangat besar dalam keseharian akademis. Khususnya bidang pendidikan dalam menggembleng generasi muda supaya berkomitmen dan berkontribusi dalam memecahkan permasalahan global.
“Dari kolaborasi biasanya muncul inovasi, jika sudah berbentuk prototype maka memerlukan pengujian skala lab hingga produksi massal. Semoga itu nanti dapat terwujud selama kami menjalin kerjasama,” ujarnya.
Kedepannya, FTMM akan terus menjajaki kerjasama sekala Internasional dengan berbagai perguruan tinggi terbaik di Dunia. Semoga kelak FTMM dapat membanggakan nama almamater Universitas Airlangga di kancah Internasional.(*)(wil)