FTMM NEWS – Letak geografis serta potensi sumber daya alam dan manusia Desa Margajaya sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa dalam mendukung potensi energi terbarukan. Namun, potensi energi terbarukan yang ada memiliki perbedaan potensi implementasi, khususnya dengan fasilitas, nilai sosial, serta ekonomi.
Laju pertumbuhan desa yang besar mendorong munculnya inovasi untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil dalam mendukung desa mandiri energi. Berawal dari problematika tersebut, tim mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga menggagas startup guna meningkatkan pendapatan daerah. Sekaligus mengatasi permasalahan energi dan kelistrikan yang ada di desa tersebut.
Startup itu bernama Natry, sebagai bidang yang fokus pada manajemen pengelolaan kelapa sawit. Natry mempunyai target utama membangun perekonomian, sosial, dan ketersediaan energi listrik.
Menghasilkan Energi Ramah Lingkungan untuk Mengatasi Perubahan Iklim Akibat Bahan Bakar Fosil
Safardi Samsa selaku perwakilan Tim menjelaskan bahwa startup ini hadir dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan SDG’s poin 13. Yaitu aksi mengurangi perubahan iklim dan dampaknya melalui konsep sirkular penggunaan kelapa sawit dalam mengurangi emisi, sehingga mengarah pada penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Limbah pelepah kelapa sawit dapat menjadi bahan pakan hewan ternak, yang mana selanjutnya kotoran ternak tersebut akan menjadi bahan biogas. Tempat penampungan biogas akan memisahkan gas dengan kotoran, sehingga gas tersebut dapat berguna untuk kompor gas dan bahan pembangkit listrik.
“Penampungan biogas memanfaatkan nano filter, sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Hasil kotoran yang tidak berubah menjadi gas akan di ubah menjadi kompos untuk menyuburkan pohon kelapa sawit. Maka, seluruh potensi kelapa sawit akan berguna secara maksimal, dari buah hingga limbah tanpa menyisakan sedikitpun bagian yang tidak terpakai,” tegas Safardi.
Melalui Natry, Safardi dan tim berharap idenya dapat di implementasikan secara Nasional oleh pemerintah. Hal ini sebagai solusi ketergantungan penggunaan energi fosil di Indonesia. Tentunya juga mendukung bumi lebih bersih dan mengatasi perubahan iklim.(*)(wil)