Nanoteknologi untuk Masa Depan Berkelanjutan: Mendorong Transformasi Digital menuju Society 5.0

FTMM NEWS – Saat ini dunia menghadapi tantangan serius akan dampak individual dan kolektif dari hilangnya keanekaragaman hayati, perusakan hutan, polusi udara, dan pemanasan global. Tingkat stres sosial di banyak daerah menjadi penyebab buruknya kesehatan, tidak memadainya akses terhadap pelayanan kesehatan, serta ketimpangan pendidikan dan pelatihan keterampilan. Faktor-faktor tersebut menjadi titik awal peningkatan kesenjangan antara manusia dengan teknologi yang semakin berkembang. Momen ini berada pada peradaban dengan masa depan yang tidak pasti. Salah satu upaya dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang nanoteknologi.

Bagaimana Nanoteknologi Bekerja?

Pada tahun 1959, fisikawan Richard Feynman menyampaikan ceramah pada pertemuan American Physical Society di Caltech. Feynman mengemukakan gagasan berjudul “There’s Plenty of Room at the Bottom“. Gagasan tersebut berfokus pada manipulasi struktur atom untuk menciptakan mesin kecil yang dapat memproduksi mesin yang jauh lebih kecil. Pada tahun-tahun berikutnya, bidang Nanoteknologi terus mengalami perkembangan. Salah satunya adalah Norio Taniguchi yang mencetuskan istilah Nanoteknologi sebagai proses pemisahan, konsolidasi, dan deformasi bahan. Nanoteknologi dapat merekayasa suatu nanomaterial melalui proses karakterisasi sehingga tercipta sebuah produk berdaya guna dengan ukuran yang efisien. Nanoteknologi membawa perubahan pada bidang energi, perlindungan lingkungan, pengelolaan sumber daya, dan layanan kesehatan melalui pengembangan material cerdas. 

Society 5.0

Konsep Society 5.0 menjadi topik utama dari  rencana dasar sains teknologi dan inovasi jangka menengah. Society 5.0 adalah masyarakat yang berpusat pada manusia yang dapat mencapai pembangunan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial melalui integrasi di dunia teknologi dan dunia fisik sehingga berkontribusi dalam mewujudkan SDGs. Semua orang dan benda terhubung dengan Internet of Things (IoT), di mana pengetahuan dan informasi dapat berkolaborasi melalui kecerdasan buatan. Dari sinilah, kehidupan akan berubah secara signifikan. Seperti bidang kesehatan dengan harapan hidup panjang melalui monitor medis preventif dan robot perawat sehingga biaya sosial untuk perawatan medis dapat berkurang. Society 5.0 tidak hanya bertujuan untuk mendorong revolusi digital, tetapi juga untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan yang berkelanjutan.

Nanoteknologi dan Material

Nanoteknologi berperan penting dalam mewujudkan Society 5.0 dengan mendorong transformasi digital. Hal tersebut menyediakan beragam perangkat nano sebagai sensor IoT, kendaraan otomatis, robot pintar, dan sebagainya. Nanoteknologi dan material berkontribusi terhadap terwujudnya masyarakat berkelanjutan melalui penjernihan air, mengurangi emisi CO2, dan mendorong sirkulasi material dengan pendekatan daur ulang. Pada bidang kesehatan, biosensor dan biomaterial berperan dalam pengobatan regeneratif.

Dukungan Teknis 

Penerapan nanoteknologi dan material guna mendukung transformasi digital menuju Society 5.0 mendapat beberapa atensi positif. Di antaranya, IoT, edge, dan chip AI serta perangkat kuantum dapat menciptakan inovasi pada beberapa bidang. Bidang inovasi tersebut meliputi: komputasi, transportasi, nanobioteknologi, robot, dan material cerdas.  Transportasi berbasis AI mempunyai keunggulan seperti keselamatan tinggi dan dampak lingkungan rendah. Nanobioteknologi berperan dalam dunia kesehatan dan perawatan medis. Robot layanan hidup berdampingan dan mendukung aktivitas manusia. Material cerdas dapat memungkinkan keberlanjutan material sumber daya alam sehingga menciptakan penghematan dan produksi energi terbarukan. 

Tingkat Kesiapan Masyarakat Menghadapi Teknologi Nano

Kolaborasi antara teknologi digital dan digitalisasi mempunyai potensi untuk meningkatkan dan mempercepat ekonomi sirkular, menyediakan hubungan antara ilmu data, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan. Transisi ekonomi sirkular dapat melalui penerapan sensor, perangkat, IoT, analisis data, pembelajaran mesin, dan AI. Upaya tersebut memerlukan  dukungan pemerintah dan sumber daya industri untuk mencapai hasil positif di tingkat global. Namun, saat ini terdapat kesenjangan dalam koordinasi data untuk analisis yang kredibel. Maka dari itu, penelitian berbasis data akan menghasilkan solusi industri dan sosial yang produktif dalam jangka panjang. Demi mencapai tujuan ini, ilmu data dan teknologi nano menawarkan pendekatan ganda untuk menciptakan inovasi yang mengubah cara pandang dalam rantai industri manufaktur. Penyelarasan data mempercepat digitalisasi sehingga dapat memunculkan masa depan yang benar-benar mencerminkan ekonomi sirkular.

 

Penulis: Dewi Aprilia Nawang Sari 

Editor: Andri Hariyanto

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts

X