Mahasiswa Teknik Industri FTMM Berhasil Meraih Gold Medal di Jepang

Tim NaNaRe berfoto bersama komite JDIE saat menerima penghargaan

FTMM NEWS – Dua mahasiswa program studi Teknik Industri FTMM angkatan 2020 berhasil mengharumkan nama Universitas Airlangga di kancah internasional. Kedua mahasiswa tersebut adalah Amadeo Lemuel dan Muhammad Akmal Rizqullah. Mereka tergabung dengan tiga mahasiswa lain yaitu Sabilla Maidhyana (FPK), Heri Prasetyoning Tias (FPK), Abdul Rohman (FEB), dan Kevin Gilang Ardiansyah (FEB) sebagai tim penggagas NaNaRe. Mereka bersama timnya berhasil meraih medali di Japan Design, Idea, and Invention Expo (JDIE) 2023.  Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA) and Chizal Corporation. Kompetisi tersebut berlangsung pada tanggal 7 – 8 Juli 2023 lalu di Tokyo, Jepang.

Melalui jiwa kreatif dan inovatif yang dimiliki, Amadeo bersama timnya berhasil meraih penghargaan Gold Medal dengan produk “NaNaRe: Sustainable and Antimicrobial Food Container Made from Bagasse and Seaweed as an Alternative to Styrofoam.” NaNaRe merupakan produk kemasan berbahan limbah tebu dan rumput laut yang dibuat untuk menggantikan peran styrofoam sebagai kemasan sekali pakai terutama pada Industri F&B. “Penghargaan ini merupakan pengakuan atas upaya kami dalam menciptakan solusi kemasan ramah lingkungan yang juga memiliki sifat antimikroba,” ungkap Amadeo.

Tahapan kurasi

Sebelum berkompetisi secara langsung di Tokyo, Amadeo bersama tim harus melewati tahapan yang cukup memakan waktu. Tahapan pertama adalah tahap kurasi oleh tim kurasi di tiap negara. Tim kurasi tiap negara mengkurasi setiap karya sebelum melakukan submission kepada pihak WIIPA. Di Indonesia sendiri, tim kurasinya adalah Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA). Proses kurasi berlangsung kurang lebih selama satu setengah bulan sejak bulan Maret hingga akhir bulan April. Proses kurasi tersebut berlangsung hingga produk NaNaRe berhasil lolos melaju ke JDIE, Tokyo, Jepang.

Tantangan sebelum dan saat kompetisi

Tentu, untuk membuahkan hasil yang sangat luar biasa tersebut, Amadeo dan tim telah berjuang dengan maksimal di tengah kesibukan kuliah. Namun dalam perjuangannya, tim penggagas NaNaRe sempat menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Amadeo dan Akmal mengakui bahwa menemui banyak sekali tantangan, mulai dari awal kompetisi hingga di penghujung kompetisi. “Saya dan tim sempat mengalami beberapa kendala dalam kompetisi ini. Selain lokasi kompetisi yang berada di luar negeri, kami juga harus mempersiapkan berbagai properti untuk pameran dengan kapasitas bawaan yang terbatas,” ungkap Akmal.

Pesan dari Amadeo dan Akmal

Amadeo dan Akmal berpesan bahwa sebagai mahasiswa, harus tekun dan tidak mudah menyerah untuk membangun Indonesia melalui karya-karya yang inovatif. “Pesan saya kepada seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa FTMM, kita harus berani untuk mengeksplorasi dan mencari pengalaman baru sebanyak-banyaknya. Kita jangan terlalu lama berada pada zona nyaman,” tutup Akmal di akhir sesi wawancara. 

Penulis : Maissy Ar Maghfiroh Mahasiswa Teknik Industri 2020
Editor : Ananta Adhi Wardana

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts

X