Mahasiswa FTMM Mewakili UNAIR di Forum Internasional ATU-Net

FTMM NEWSAsia Technological University Network (ATU-Net) menginisiasi forum mahasiswa internasional yang berjudul ATU-Net Online Global Classroom on Innovation and Technology in Pandemic Era (28/10/2020). Kegiatan ini bertujuan untuk membantu membina persahabatan dan hubungan baik di antara mahasiswa-mahasiswa dari seluruh universitas di Asia selama masa sulit pandemi COVID-19. Program ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman dan pemikiran mereka tentang situasi pandemi di negara masing-masing dan menjelaskan dampaknya terhadap kehidupan mereka dan sekitarnya. Selain itu, dalam kegiatan ini, para mahasiswa juga akan berbagi ide dan solusi inovatif berbasis teknologi yang diterapkan di negara masing-masing dalam menjawab permasalahan pandemi. Program ini diharapkan dapat menciptakan hubungan positif di antara mahasiswa internasional dan menumbuhkan pemikiran kritis serta solutif untuk pemecahan permasalahan global. 

ATU-Net sendiri merupakan aliansi internasional yang bersifat strategis di mana Universiti Teknologi Malaysia (UTM) bertindak sebagai ketuanya. Aliansi ini didirikan pada 9 Agustus 2016 tepatnya saat diadakannya University President Forum ke-8 di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor Bahru, Malaysia. Tujuan dibentuknya ATU-Net ini adalah untuk menghubungkan institusi pendidikan tinggi di ASIA yang berfokus pada bidang teknologi. Misinya adalah untuk mendukung universitas anggota dalam mencapai kualitas pendidikan dan penelitian kelas dunia di bidang teknologi melalui kerjasama internasional. Keanggotaan jaringan ini bersifat terbuka untuk semua institusi pendidikan tinggi di ASIA yang berfokus pada bidang teknologi. Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Bandung juga menjadi anggota dalam aliansi internasional ini.

Pada acara ATU-Net Online Global Classroom on Innovation and Technology in Pandemic Era, para peserta berkesempatan untuk mengikuti serangkaian kegiatan webinar internasional sekaligus berkesempatan mempresentasikan inovasi dan gagasan mereka dalam forum diskusi internasional. Universitas Airlangga mengirimkan 5 perwakilan mahasiswa untuk acara ini, dimana 3 dari 5 mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM). Mereka adalah Muhamad Farhan Wirakusuma dan Fadillah Willis Triyayuda dari prodi S1 Teknologi Sains Data (TSD), serta Fathia Feriztha Saifuddin dari prodi S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB). Mereka berinteraksi dengan mahasiswa lain yang berasal dari tiga universitas yang berbeda, yaitu Universiti Malaysia Perlis, Shibaura Institute of Technology Japan, dan University Teknologi Brunei. Selain itu, Universitas Airlangga juga mengirimkan dosen dari program studi Teknologi Sains Data, Ika Qutsiati Utami, S.Kom., M.Sc., untuk menjadi moderator dalam diskusi forum internasional tersebut.

Perwakilan mahasiswa yang mengikuti acara ATU-Net ini saling membagikan pengalaman yang mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan tersebut. Muhamad Farhan Wirakusuma, yang akrab dipanggil Farhan ini mengungkapkan bahwa pada saat mengikuti acara ATU-Net Online Global Classroom on Innovation and Technology, ia dapat berinteraksi secara langsung bersama rekan-rekannya yang pada saat itu berasal dari 3 negara yang berbeda. Pada acara ini, mereka saling berdiskusi dan bercerita mengenai dampak COVID-19 di negara masing-masing. Selain itu, mereka juga saling berbagi solusi dari penyebaran Virus Covid-19 dan efek yang ditimbulkan terhadap keberlangsungan proses pembelajaran mahasiswa.

Sementara itu, Fadillah Willis Triyayuda, juga menceritakan pengalamannya. 

“Dalam mengikuti forum internasional ini, kami secara berkelompok dengan mahasiswa lain dari 3 negara yang berbeda ditugaskan untuk menangani sebuah masalah yang telah ditetapkan secara acak dengan menyampaikan solusi yang telah diterapkan di negara masing-masing. Jujur bagi saya acara ini merupakan pengalaman internasional pertama kali yang menegangkan sekaligus berharga. Kita para pejuang ksatria Unair memang sudah seharusnya memiliki fighting spirit di skala internasional bukan lagi sebatas skala nasional saja. Dengan demikian saya merasa antusias dan bersemangat untuk dapat berdiskusi aktif dalam menyampaikan opini saya di forum internasional selanjutnya,” ujarnya.

Baik Farhan, Yuda, maupun Fathia, ketiganya menyatakan bahwa pada dasarnya dalam mengembangkan kemampuan speech presentation dan juga  untuk meningkatkan kefasihan dalam berbahasa inggris, sudah sewajarnya teman-teman memiliki keberanian untuk ikut serta dalam kegiatan internasional. Mereka benar-benar merasakan bahwa pada situasi seperti inilah keberanian untuk bersuara sangat dibutuhkan. Meskipun perasaan gugup atau brain freeze itu pasti ada, akan tetapi hal tersebut harus dilewati dengan cara latihan secara terus menerus dan tidak pernah berhenti untuk mencoba. 

Dengan demikian untuk teman-teman Ksatria Airlangga, semoga saja dengan membagi sedikit pengalaman kami, kalian semua dapat termotivasi agar terus aktif dalam meraih prestasi demi masa depan yang lebih baik, untuk diri kita sendiri dan juga untuk universitas tercinta kita yaitu Universitas Airlangga. All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them,” pungkas ketiganya.(*)(iqu/wil)

Penulis:Ika Qutsiati Utami (Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin)

Share:

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram
Share on email
Email
Share on linkedin
LinkedIn

Related Posts

X