FTMM NEWS – Sejumlah mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin UNAIR angkatan 2020 kini tengah mengikuti program magang di salah satu anak perusahaan PLN. Yakni Pembangkit Jawa Bali (PJB) Cirata. Kegiatan magang tersebut merupakan salah satu program lanjutan dari kegiatan matching fund kedaireka FTMM UNAIR. Matching fund merupakan program Kemendikbud yang bertujuan untuk menjembatani kerja sama antara universitas dengan suatu perusahaan.
Kegiatan magang di PJB Cirata berjalan normal secara langsung di kantor dengan mematuhi protokol kesehatan ketat. Hafidz Faqih Aldi Kusuma Mahasiswa Teknik Elektro FTMM mengaku selama dua pekan di sana dia memperoleh tugas di sektor operation and maintenance untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 MW Cirata. Lebih jelasnya dia dan tim melakukan pengawasan terhadap sistem dan mendeteksi bila terjadi permasalahan pada sistem PLTS.
“Kami turut andil dalam beberapa kegiatan, di antaranya pemantauan dan pemasangan weather station pada instalasi PLTS 1 MW Cirata. Selain itu, kami juga berkesempatan untuk melakukan perawatan panel surya yang dilakukan secara berkala,” ceritanya.
Mempelajari Sistem dan Desain PLTS
Lebih lanjut, Hafidz menjelaskan pihaknya juga belajar dalam mendesain sistem PLTS secara mendetail. Dia berkesempatan pula untuk belajar proses kerja pembangkit listrik tenaga air dengan melakukan kunjungan ke PLTA 1008 MW Cirata yang merupakan salah satu PLTA terbesar di Indonesia.
Menurutnya, sesekali peserta magang mendapatkan kesempatan untuk berkunjung sekaligus bekerja pada pemantauan proses pembangunan PLTS terapung waduk Cirata yang rencananya akan berkapasitas 145 MW. Peserta magang juga turut berpartisipasi dalam sosialisasi terkait pengenalan PLTS dan PLTA Cirata kepada masyarakat sekitar.
Sosialisasi tersebut akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari oleh seluruh peserta magang baik dari FTMM UNAIR maupun universitas lain.
Banyak manfaat yang ada dengan mengikuti program magang ‘Matching fund’ di PJB Cirata. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, sama saja dengan mengikuti perkuliahan dengan bobot 20 SKS. Hafidz juga mengungkapkan jika dia dan peserta lain dapat mengetahui budaya kerja di perusahaan sebesar BUMN.
“Selama hampir dua minggu magang di PJB, banyak sekali manfaat dan pengalaman yang kita peroleh. Seperti memperdalam softskill maupun hardskill, mengetahui bagaimana sistem PLTS 1 MW Cirata bekerja. Banyak self improvement yang sebenarnya kita dapatkan dengan mengikuti magang ini,” pungkasnya.(*)(mif/wil)