FTMM NEWS – Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga melalui perwakilan yang menjadi pelaksana tugas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FTMM menggelar rapat koordinasi dengan para dosen pembina kemahasiswaan pada Jum’at (5/2/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Safardi Samsa yang merupakan mahasiswa S1 Teknik Industri FTMM sekaligus komandan tingkatan (komting) fakultas dan plt Kabem Sementara membuka acara koordinasi dengan memaparkan hasil observasinya bersama rekan-rekan tim ad hoc persiapan pendirian BEM dan BLM FTMM. Safardi mengaku bahwa banyak permintaan mahasiswa FTMM terkait advokasi banding UKT dan kegiatan lainnya.
“Ada kekhawatiran yang dialami mahasiswa, seperti takut tertolak banding UKT. Maka dari itu, dilakukan pendataan dan koordinasi bersama dengan para komting dari setiap jurusan,” jelasnya.
Selain memberikan ruang advokasi, Safardi juga menjelaskan bahwa struktur keorganisasian BEM FTMM direncanakan dengan kurang lebih 10 kementerian. Pembagian tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan selaras dengan fungsinya.
Selain kementerian, juga disebutkan terdapat rancangan pendirian Badan Semi Otonom (BSO) yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa. Seperti halnya kerohanian, jurnalistik, radio, sandbox dan inovasi, dan lain sebagainya.
Dengan didirikannya ruang untuk berkembang, tentu diharapkan dapat mendukung mahasiswa untuk mengasah dan meningkatkan prestasinya sebagai mahasiswa FTMM. Hal tersebut dilakukan mengingat FTMM merupakan fakultas baru yang harus terus mempromosikan diri dengan keunggulannya.
“Harapannya semoga teman-teman nanti dapat berpartisipasi dan berkolaborasi demi mewujudkan iklim organisasi yang harmonis dan prestatif,” tandasnya.
Sementara itu, Tahta Amrillah, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen pembina kemahasiswaan dari program studi Rekayasa Nanoteknologi yang turut hadir, memberikan saran bahwa diperlukan penambahan kementerian seperti kewirausahaan. Menurutnya, hal tersebut akan berguna dalam perputaran uang organisasi. Selain itu, mahasiswa yang hendak mencalonkan diri sebagai ketua BEM harus memenuhi persyaratan tertentu yang telah disepakati.
“BSO nantinya berada di bawah naungan BEM Fakultas, tidak perlu dipisah setiap prodi. Jadi, BSO juga berfungsi sebagai jembatan mahasiswa FTMM dalam mengenal teman antar prodi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Chandrawati Putri Wulandari, S.T., M.T., MBA., Ph.D. selaku pembina kemahasiswaan dari program studi Teknik Industri dan Koordinator Informasi dan Humas (KIH) FTMM serta Amila Sofiah, S.T., M.T. selaku anggota tim humas dan media FTMM, menambahkan bahwa bagi mahasiswa yang ingin berkontribusi dalam berbagai penulisan atau pembuatan konten di media sosial milik FTMM, maka tim humas dan media FTMM membuka lebar peluang tersebut kepada para mahasiswa. Kedepannya, kolaborasi antar kedua belah pihak akan berguna untuk turut membumikan nama FTMM secara luas.
Di akhir acara, para dosen pembina menyampaikan bahwa mahasiswa perlu memahami esensi dan filosofi pendirian organisasi. Hal tersebut sangat diperlukan agar setiap proses yang akan dilalui BEM, BLM, maupun BSO di FTMM kedepannya dapat berjalan dengan lancar.(*)(wil/cpw)