FTMM NEWS – Saat ini angka kebutuhan terhadap energi semakin tinggi, fakta ini berbanding terbalik dengan ketersediaan sumber energi. Di Indonesia, komposisi sumber energi untuk mencukupi kebutuhan energi nasional bertumpu pada energi fosil. Dengan presentase 56,5 persen pada minyak bumi, 21 persen pada gas alam, dan 22,5 persen pada sumber energi lain.
Pada penggunaan energi tersebut, sektor industri dan gedung bangunan merupakan sektor pengonsumsi energi terbesar yakni 23,6 persen. Konsumsi energi listrik yang masif tersebut tidak mendukung program SDG’s pada aspek sustainability.
Berangkat dari problematika tersebut, tiga mahasiswa FTMM dari prodi Teknik Elektro dan Rekayasa Nanoteknologi menggagas transparent photovoltaic (TPVs) dengan tipe tandem DSSC/CIGS (kombinasi antara DSSC dan CIGS based solar cell) yang di implementasikan sebagai kaca jendela gedung bangunan.
TPVs merupakan thin-film teknologi yang dapat menggabungkan kemampuan solar cell agar nampak transparan (tembus pandang) serta dapat meningkatkan kemampuan konversi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Berkat inovasi tersebut, David Hadid Sidiq (RN), Muhammad Akbar Syahbani (TE), dan Zahra Salsabilla (RN) menyabet titel Juara 1 Nasional gelaran LKTIN INJECTION IV 2022. Kompetisi tersebut di helat oleh Universitas Halu Oleo dengan mengusung tema “IMAGINE 5.0: Innovative Mindset of Zillenials Generation to Adapt in Endemic Era to Support Society 5.0”.
Tidak Lepas dari Peran Dosen Pendamping
Kemenangan David, Akbar, dan Zahra tentu tidak lepas dari peran Tahta Amrillah, S.Si., M.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing yang berkontribusi memberikan saran dan bimbingan selama proses penulisan KTI.
Tahta sangat supportif dalm memberikan arahan dan dukungan kepada ketiganya. Meski ditengah kesibukannya, Tahta senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan berdiskusi dengan mahasiswanya. Proses yang panjang tersebut pada akhirnya tuntas dan membawa kabar bahagia saat diumumkan tim bimbingannya menyabet titel prestisius tersebut.
Inovasi yang Diusung
TPVs merupakan inovasi yang memaksimalkan fungsi dari solar cell agar dapat berguna sebagai kaca gedung bangunan yang sekaligus dapat berfungsi sebagai penghasil energi untuk memenuhi konsumsi energi yang tinggi.
Inovasi tersebut hadir untuk mendukung konsep smart city di era society 5.0. Yang mana pada era society 5.0, manusia akan berdampingan dengan teknologi. Teknologi tersebut haruslah memegang prinsip sustainability dengan tetap memperhatikan kesehatan lingkungan.
Selain memberikan dampak keseimbangan pemenuhan kebutuhan energi, inovasi TPVs ini juga ramah lingkungan dengan tidak adanya emisi karbon yang di lepaskan ke udara.
Implementasi TPVs sebagai kaca jendela gedung bangunan semoga dapat mendukung program SDG’s. Guna mewujudkan pengembangan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk menuju Indonesia emas 2045.(*)(tht/wil)