FTMM NEWS – Permasalahan yang seringkali dihadapi nelayan adalah proses pengawetan hasil tangkapan. Hal ini akan berpengaruh pada penghasilan dan peningkatan kualitas ikan untuk penjualan.
Hal ini dialami pula oleh masyarakat Nelayan Desa Pengudang, Kec. Teuk Sebong, Kabupaten Bintan.
Menurut pengakuan Syamsu Hilal, S.E, selaku plt Kepala Desa Pengudang, Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai nelayan. Karena kondisi geografis di pesisir dan memiliki potensi laut yang melimpah.
Hal ini, juga didukung oleh bibir pantai yang memiliki nilai jual sebagai obyek pariwisata. Selain pantai, Desa Pengudang juga memiliki Kawasan hutan bakau yang mampu mendongkrak sector pariwisata.
“Potensi desa ini sangat tinggi, masyarakat setempat melalui Pokdarwis sangat kompak menjaga alam,” ungkapnya.
Dengan kehadiran Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin UNAIR dalam program ACDH ini, kami sangat senang terpilih sebagai mitra. Terlebih, pihak FTMM UNAIR memberikan fasilitas sekaligus pelatihan alat pengering ikan berteknologi advance.
Seperti penggunaan panel surya pada alat pengering ikan ini sangat tepat. Mengingat dapat meringankan dari segi pembiayaan listrik, serta turut mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan.
Selain itu, dengan alat pengering ikan yang bernama Solar Dryer Dome ini, kualitas pengeringan akan lebih terjaga. Kami (masyarakat nelayan, red) sangat senang akan kehadiran FTMM dengan teknologinya.
“Semoga alat ini cocok dan masyarakat mudah memahami. Karena jika kualitas pengeringan bagus, maka masyarakat akan sejahtera secara ekonomi,” tandasnya.
EBT Kurang Maksimal Pemanfaatannya
Sementara itu, Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si, selaku Wakil Dekan III FTMM menjelaskan bahwa FTMM fokus pada teknologi EBT. Hal ini mengingat di Pengudang dan Bintan masih sangat jarang pengoptimalan EBT, terlebih dengan potensi yang melimpah.
“Eman-eman (sayang sekali, red) bahasa jawanya, potensi ini bisa dan harus dimaksimalkan. Mulai dari hal kecil seperti pemanfaatan sinar matahari,” jelasnya.
Sebenarnya, sebelum survey pada Maret 2022 pihaknya merencanakan pembangunan kendaraan listrik untuk mendukung pariwisata. Namun, ketika di lapangan ternyata keluhan masyarakat pada pengeringan hasil tangkapan.
Maka dari itu FTMM berimprovisasi untuk membangun alat ini. Solar Dryer Dome bukan sekedar alat pengering ikan biasa, melainkan teknologi tepat guna yang mudah pengoperasiannya.
“Harapannya masyarakat cocok dengan alat kami. Pemakaiannya sangat simpel, masyarakat akan sangat terbantu dengan alat ini,” tandasnya.
Potensi laut dan hasilnya harus mampu bersaing. Terutama di pasar global, Pengudang ini potensial, baik dari hasil laut maupun potensi pariwisatanya, jadi mari bersama-sama kita maksimalkan.(*)(wil)