1FTMM NEWS – Sebagai salah satu program studi baru di lingkungan Universitas Airlangga, Rekayasa Nanoteknologi di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin merupakan program studi pertama di Indonesia. Program studi ini memiliki laboratorium yang terpisah dari gedung manajemen FTMM. Laboratorium tersebut terletak di Gedung Nanizar Zaman Joenoes lantai 7.
Meski terbilang cukup baru, laboratorium ini telah menerapkan standar manajemen limbah untuk menjaga lingkungan. Guna mendukung Sustainable Goal Developments (SDG’s) poin ke-13, yaitu Climate Action. Hal ini terbukti dengan di aplikasikannya pemisahan sampah dan limbah.
“Kebijakan ini memperoleh dukungan dari manajemen FTMM. Laboratorium Program Studi Rekayasa Nanoteknologi membagi limbah dan sampah laboratorium menjadi beberapa kategori,” ungkap Ilma Amalina, S.Si., M.Si., Ph.D, selaku representasi dari prodi RN.
Kategori Pembagian jenis Sampah Laboratorium
Menurut Ilma, -sapaan akrabnya- sampah kering terbagi menjadi sampah medis dan non-medis. Sedangakan sampah biasa seperti kertas dan lainnya akan masuk ke sampah non-medis. Sementara itu, sampah padat berupa sarung tangan bekas kegiatan di laboratorium dan disposable material lain (seperti tip pipet dan kertas pH, Red) masuk kategori sampah medis limbah padat. Selain itu, pada laboratorium juga terdapat satu tabung khusus untuk limbah biologis.
Beberapa tabung limbah lain yang sesuai dengan standar telah tersedia pada laboratorium. Tabung limbah yang ada, terpisah berdasarkan limbah organik, non-organik, halogen, asam, dan logam berat.
“Manajemen limbah ini sangat penting untuk mencegah bahan kimia yang terpakai di laboroatorium terbuang dan mencemari lingkungan,” jelas Ilma.
Terdapat juga oil spill kit yang bertujuan ketika ada tumpahan minyak agar dapat terserap dan bersih tanpa mencemari lingkungan. Menurut staff bagian sarana dan prasarana FTMM, Dian Kriswanto, tabung-tabung limbah yang sudah penuh akan dikumpulkan ke pusat (Universitas Airlangga).
“Ini membuktikan bahwa Universitas Airlangga telah memiliki aksi komitmen dalam mencegah climate change dengan menjaga lingkungan melalui pemisahan dan manajemen limbah,” ungkapnya.
FTMM akan terus berupaya mendukung climate action pada manajemen limbah. Tentu dengan memperbanyak tempat mengumpulkan E-waste atau limbah elektronik, seperti baterai, yang akan diterapkan dalam waktu dekat.(*)(ia/wil)